Di Hari Keluarga Nasional BKKBN Launching Logo dan Mudik Bareng

By Admin

nusakini.com--Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional – Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), BKKBN menyelengarakan beragam kegiatan sebagai rangkaian peringatan Harganas XXV tahun 2018. Kegiatan tersebut diantaranya, Launching Logo Harganas 2018, Pelepasan Mudik “Keluarga Ber-KB Mudik Nyaman”, Bazar murah, serta Forum Tematik Bakohumas yang dihadiri oleh humas Kementerian/Lembaga (07/06/2018).

Tema Harganas XXV tahun 2018 adalah, “Hari Keluarga : Hari Kita semua” dengan membawa tagline “Cinta Keluarga Cinta Terencana” bahwa peringatan hari keluarga dimaksudkan agar maknanya dapat difahami oleh seluruh keluarga dan benar-benar bisa dinikmati. Hari keluarga mengingatkan kembali tentang pentingnya mencintai dalam keluarga dan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga. 

Hari Keluarga Nasional (Harganas) ditetapkan tanggal 29 Juni melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014. Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Puncak peringatan Harganas tahun 2018 akan diselenggarakan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 7 Juli 2018. 

Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo dalam sambutannya pada launching Logo Harganas 2018, Pelepasan Mudik “Keluarga Ber-KB Mudik Nyaman” sekaligus pembukaan Forum Tematik Bakohumas di halaman Kantor Pusat BKKBN menyampaikan, “Dengan tema Hari Keluarga Hari Kita Semua, memiliki maksud bahwa peringatan hari keluarga ini benar-benar bisa dinikmati oleh seluruh keluarga Indonesia, menggunakan waktu sepenuhnya bersama keluarga. Keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi,” ungkap Sigit. 

Pada Pelepasan Mudik “Keluarga Ber-KB Mudik Nyaman”, BKKBN memberangkatkan 20 bus dengan tujuan keberangkatan beragam kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peserta mudik merupakan masyarakat yang ber KB menggunakan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang/MKJP (IUD, MOW, MOP, dan Implant) dan non MKJP (suntik, pil, kondom), memiliki jumlah anak maksimal 2, keluarga miskin dan domisili di jabodetabek. 

Kegiatan Forum Bakohumas dihadiri oleh 75 humas Kementerian / Lembaga dan TNI POLRI, dengan Tema Melalui Kemitraan Bakohumas dan Forum Jurnalis Kita Sukseskan Hari Keluarga Hari Kita Semua. Hadir sebagai narasumber Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, M.Yani dan Sekda Provinsi Sulawesi Utara serta hadir pula Ketua Umum Bakohumas. 

Bazar Murah diselenggarakan BKKBN bekerjasama dengan BULOG, UPPKS Provinsi DKI Jakarta dan Dharma Wanita BKKBN Pusat. Bazar dibuka untuk masyarakat umum dan akan berlangsung dari tanggal 7-8 Juni 2018 di halaman Kantor Pusat BKKBN. Akan tersedia beragam kebutuhan pokok seperti Beras, Daging, Telur, Minyak, Terigu, Gula pasir dan makanan beku. 

Dalam sambutannya Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo menyampaikan, “Saya mengajak masyarakat untuk memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, dengan menerapkan 8 Fungsi keluarga secara optimal (agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan). Keluarga harus memperhatikan pola asuh anak dan memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik-baiknya, kepada keluarga yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan ” jelas Sigit. 

Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menangani urusan tumbuh kembang anak-anak Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengembangkan Program Pembangunan Keluarga. Hal ini sesuai dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang menetapkan bahwa kebijakan pembangunan keluarga dilaksanakan melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan delapan fungsi keluarga secara optimal. 

BKKBN telah mengembangkan Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI), Orangtua Hebat, Program Generasi Berencana (GenRe) yang dikembangkan melalui Pusat Informasi Konseling (PIK) di sekolah, kampus dan masyarakat, Program Bina Keluarga Lansia (BKL) dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).(rilis/rajendra)